Jumat, 30 April 2010

Hamas: Mesir Tanggung Jawab Meninggalnya Warga Palestina di Perbatasan




4 pekerja terowongan Palestina tewas karena menghirup gas beracun . Parlemen Mesir berencana panggil Menteri Dalam Negeri

Hidayatullah.com--Korban tewas warga Palestina pasca runtuhnya terowongan selatan kota Rafah bertambah menjadi empat orang. Menurut sumber-sumber medis Palestina, kejadian itu juga melukai sepuluh orang lainnya.

Departemen Dalam Negeri Hamas menuduh aparat keamanan Mesir telah menyemprotkan gas beracun di terowongan perbatasan Rafah-Mesir yang menewaskan empat wrga Palestina serta melukai tujuh orang lainnya, pada Rabu sore kemarin.

Departemen tersebut menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa kejadian tersebut menjadi tanggung jawab Mesir. Dan penyebab tewasnya warga Palestina itu adalah akibat dari semprotan gas beracun oleh aparat keamanan Mesir di terowongan yang berdekatan dengan tempat para korban bekerja.

Kantor Informasi Kepolisian Hamas menambahkan lagi, "empat warga Palestina yang meninggal tersebut disebabkan oleh pengeboman yang dilakukan keamanan Mesir di terowongan perbatasan rafah-Mesir."

Di Kairo, pejabat keamanan Mesir telah mengkonfirmasikan mengenai hal ini. Mereka menegaskan empat warga Palestina yang tewas Rabu malam kemarin itu setelah runtuhnya sebuah terowongan selatan kota Rafah di perbatasan Mesir-Palestina.

Dr Muawiya Hassanein, pihak dari Departemen Kesehatan mengatakan, "meninggalnya empat warga Pelestina serta sepuluh orang lainnya terluka, itu terjadi setelah runtuhnya terowongan di Rafah."

Menurut seorang saksi mata, "Keamanan Mesir meledakkan terowongan tersebut hingga runtuh dan menyebabkan bocornya gas beracun yang akhirnya membunuh empat orang pemuda Pelestina."

Nama keempat warga Palestina yang meninggal itu adalah Muhammad, Usamah Abu Jamus, Khalid Ramli, dan Nidhal Al Jiddi.

Di Mesir sendiri, ada usulan di parlmen untuk memanggil Menetri Dalam Negeri, Habib Al Adili untuk dimintai keterangan mengenai kasus ini. Anggota parlemen dari Al Ikhwan Al Muslimun, Dr Hamdi Hasan juga menyayangkan, hubungan Mesir dengan saudaranya (Palestina) sampai pada kondisi yang menyedihkan seperti ini.

Tercatat pada beberapa bulan terakhir ini sudah puluhan warga Palestina yang meninggal akibat kecalakaan dan runtuhnya terowongan di perbatasan Rafah-Mesir tersebut.

Terowongan tersebut seringkali digunakan untuk penyelundupan, khususnya makanan dan bahan bakar. Sejak terowongan ini berada di bawah kontrol Hamas pada bulan Juni 2007 lalu, Israel memperketat blokade di Jalur Gaza.

Namun pihak berwenang Mesir baru-baru ini telah memutuskan untuk membangun dinding baja bawah tanah di perbatasan Rafah-Mesir tersebut untuk mencegah penyeludupan-penyeludupan lewat terowongan.

0 komentar:

Posting Komentar

BThemes

Sponsor

Heroes Myspace Comments

Chat Coy...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More