Jumat, 30 April 2010

"Kidon", Unit Khusus Pembunuh dalam Mossad

Infopalestina: Tugas utama yang ditugaskan kepada para agen Mossad adalah melaksanakan tugas-tugas khusus dalam penculikan, eksekusi dan operasi pembunuhan. Para petinggi Mossad telah membentuk unit khusus untuk tujuan operasi pembunuhan. Unit khusus ini dilatik berulang kali untuk mencapai target pembunuhan dengan sukses. Tujuan yang paling penting dari pendirian unit khusus ini adalah untuk melakukan pencegahan, intimidasi dan menggagalkan kegiatan-kegiatan anti-entitas Israel sebagai tujuan umum Mossad.

Di tengah ramainya pemberitaan tentang operasi pembunuhan baru-baru ini terhadap pemimpin militer Hamas di Dubai, Mahmud Mabhuh, laporan ini mencoba menyoroti secara khusus kesatuan pembunuhan di dalam Mossad, yang dikenal sebagai "Kidon".

Apa Karakter dari Satuan Pembunuh Ini?

"Kidon" berarti belati yang dipasang di pada senjata api atau (bayonet). Yaitu sebuah unit khusus di Bagian Operasi Khusus Mossad "Metsada", yang bertanggung jawab atas operasi-operasi pembunuhan dalam dinas intelijen Israel Mossad. "Kidon" merupakan satu-satunya (satuan) unit di dunia yang disiapkan secara resmi untuk melaksanakan operasi-operasi pembunuhan. Terdiri dari beberapa tim, setiap ti terdiri dari dua belas orang, juga disebut "Kaisarea".

Doktrin Pembunuhan di "Kidon"

Mossad melatih anggota satuan "Kidon" tentang bagaimana menggunakan senjata, melindungian diri sendiri dan memandang rendah kematian. Mereka dilatih bagaimana cara menarik pistol sambil duduk di restoran, jika perlu, baik dengan cara menjatuhkan diri ke belakang kursi atau melancarkan tembakan dari bawah meja, atau menjatuhkan diri ke belakang sambil menendang meja pada saat yang bersamaan, kemudian melepaskan tembakan, semua dalam satu gerakan.

Pertanyaannya adalah apa yang terjadi pada saat di keramaian orang-orang yang tidak bersalah? (Salah seorang peserta latihan mengatakan): kami belajar bahwa di tempat terjadinya penembakan tidak ada orang-orang yang tidak bersalah. Orang yang ada di situ akan melihat kematianmu atau kematin orang lalin, jika kamu yang mati, apakah kamu peduli bila orang yang menyaksikan mengalami cedera? Tentu saja tidak. Yang ada dalam pikiran adalah tetap hidup, kamu yang tetap hidup. Kamu harus melupakan semua yang pernah kamu dengar tentang keadilan.

Dalam posisi seperti ini maka hanya ada dua hal yang terjadi, kamu yang membunuh atau terbunuh. Kewajiban kamu adalah melindungi raja Mossad, aitu melindungi diri kamu sendiri. Begitu kamu kehilangan ini maka kamu kehilangan rasa malu egois, meskipun egois tampak bagaikan barang yang bernilai – sesuatu yang sulit bagi kamu untuk hilang dri kamu ketika kami kembali ke rumahmu pada akhir hari.

Pembunuhan yang Paling Terkenal

Unit khusus Mossad ini memiliki berbagai metode dalam pembunuhan, yang semuanya menunjukkan besarnya kebencian yang disembunyikan dan ditunjukkan oleh para pemimpin Zionis. Nampaknya yang paling meluas adalah pembunuhan yang dilakukan sebagai respon atas aksi di Munich yang dilakukan oleh orang Palestina terhadap delegasi olah raga Zionis pada awal tahun tujuh puluhan:

1. Pada Oktober 1972, pembunuhan terhadap Wael Zuaiter, perwakilan PLO di Italia. Pembunuhan dilakukan dengan memberondongkan selusin peluru di tempat yang berbeda pada tubuh korban.

2. Pada Januari 1973, pembunuhan terhadap Hussein Bashir, perwakilan Fatah di Siprus, dengan cara pemasala alat peledak di bawah tempat tidurnya di Hotel Olympic di Nicosia.

3. Pada bulan April 1973, pembunuhan terhadap Dr. Yasser al Qubosy, profesor hukum di Universitas Amerika di Beirut. Dia dihabisi dengan berondongan 12 peluru di Paris seperti yang terjadi pada Zuaiter.

4. Pada Desember 1977, pembunuhan terhadap Muhamad Hamshari, perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Perancis, yang percaya sebagai pemimpin Black September di Perancis. Pembunuhan dilakukan melali alat peledak yang ditanam di bawah meja kantornya. Di mana seorang agen Mossad yang menyamar sebagai seorang jurnalis untuk melakukan wawancara telepon dengannya mengatur pembunuhan ini, dengan memberikan isyarat kepada agen lain yang bertugas meledakan bom saat Hamshari tiba di kantornya.

5. Pada bulan Maret 1990, Mossad memunuh «Gerald Bull» ilmuwan Kanada yang mengembangkan program militer yang terkenal dengan (senjata pemusnah) untuk kepentingan Irak. Pembunuhan dilakukan di kamar korban di kota Brussel. Aksi ini memiliki dampak paling besar dalam proses penghentian pengembangan program ini.

6. Pada Oktober 1995, pembunuhan terhadap Dr. Fathi Shakaki, Sekretaris Jenderal gerakan Jihad Islam Palestina di Malta. Tokoh perlawanan Palestina ini dihabisi dengan dua peluru menembus kepalanya yang ditembakkan dari jarak dekat di sisi kanan.

Aksi-aksi yang Gagal

1. Pada tahun 1973, di Lillehammer di Norwegia, Kidon membunuh Ahmad Bouchikhi al Maghribi yang sedang keluar bersama istrinya yang sedang hamil pergi ke rumahnya. Kidon menyakini dia adalah Hasan Ali Salamah, pemimpin aksi berani mati di Munich. Para agen "Kidon" berhasil ditangkap oleh pihak berwenang Norwegian, yang kemudian dikenal sebagai skandal "Lillehammer".

Setelah itu dihentikan aksi mengejar Hasan Ali Salamah beberapa waktu untuk kemudian dilanjutkan kembali pada era Menachem Begin. Maka dimulailah kemali ide untuk menghabisi Hasan Ali Salamah. Tugas ini diberikan kepada Mike Harari. Dia akhirnya bisa menghabisi Hasan Ali Salamah dengan bom mobil setelah 5 kali usaha pembunuhan yang gagal. Zionis Israel menjulukinya dengan "Pangeran Merah" karenanya sulitnya mengejar diadalam persembunyian.

2. Pada awal tahun sembilan puluhan, dua anggota unit "Kidon" di ibukota Austria, "Wina", terbunuh ketika keduanya sedang memburu Wakil Menteri Pertahanan Iran Majed Absfor, sepeda motor keduanya terjungkal dan tersangkut mobil yang melaju cepat. Sampai saat ini pihak Zionis Israel menolak menyebutkan nama keduanya, meskipun sudah lewat 14 tahun kematian keduanya. Foto mereka digantung di sebuah ruangan di sebelah foto Eli Cohen, mata-mata Zionis yang dihukum mati di Damaskus.

3. Pada tahun 1997 adalah usaha pembunuhan pertama yang dilakukan "Kidon" di tanah Arab. Yaitu usaha untuk membunuh Khaled Mesy’al, pemimpin Hamas, dengan penyemprotan racun. Pembunuhan di Negara-negara Arab dilakukan melalui oleh unit-unit khusus militer Israel seperti "Brigade Staf” atau Siirt Matkal yang membunuh Abu Jihad, komandan nomor dua di gerakan Fatah di Tunisia.

Pemimpin Terkenal

- Hagai Hadas, ketua tim perundingan resmi dalam pembebasan serdadu Israel Gilad Shalit, yang saat ini ditahan oleh perlawanan Palestina di Jalur Gaza. Menurut laporan-laporan asing, dia dulu memimpin unit Kidon ketika operasi pembunuhan Shikaki pada tahun 1995.

- Tzipi Livni, mantan Menteri Luar Negeri Zionis dan ketua Partai Kadima. Dalam sebuah laporan Perancis diungapkan bahwa Tzipi Livni adalah bagian dari unit khusus Mossad tersebut, yang memasukkan racun ke ilmuwan nuklir Irak di Paris pada tahun 1983.

Ketika Arab Dizalimi Dua Kali

Ketika Arab Dizalimi Dua Kali

Kalau sendainya pemerintah Israel melakukan kebijakan politik yang berbeda dalam menghadapi warga negara Arab, tanpa menzalimi, tidak diskriminasi atau memarginalkannya, sepertinya mereka akan diterima dan akan menjadi jembatan untuk tujuan hakikinya.


Sejumlah pimpinan pengawas di parlemen Knesset, termasuk para kepala distrik, akademisi, wartawan dan seluruh pemimpin resmi Arab di Israel dalam waktu dekat akan berkunjung kepada pemimpin Libya, Muamar Qadafi untuk memenuhi undangan pemerintah tersebut yang merupakan pertama kalinya dalam sejarah hubungan Arab-Israel.

Suatu kesalahan, dari sisi Ahmad Al-Taybi, Muhammad Barkah, Thalib Sani dan teman-temanya yang ikut dalam kunjungan ini yang sarat kepentingan, setidaknya untuk pihak Zionis. adapaun bagi Qadhafi tentu hal ini merupakan siasat lain dalam memainkan perananya dalam politik panah menyangkut harga diri bangsa Arab. Bagi bangsa Arab di wilayah 48 kunjungan ini merupakan upaya untuk mendapat pengakuan dari pihak luar sebagai kelompok bangsa yang terpisah dari bangsa Palestina.



Kesepakatan Oslo yang digadang-gadang sebagai soluasi dua negara di atas perbatasan 67, ternyata menyisakan masalah Arab Israel sebagai bagian dari persoalan, bukan bagian dari solusi. Sejak saat itu, konflik ganda yang terjadi sejak tahun 1948 semakin membesar. Di ranah Israel terus terjadi pertempuran untuk memperjuangkan persamaan hak sipil, social dan politik. Sementara di wilayah Arab berjuang untuk memerangi Israel agar tidak lupa atau mengabaikan krisis mereka.

Hingga hari ini, walau sudah berlalu 62 tahun, bangsa Israel dan para pemimpin Arab masih saja menghadapi kesulitan untuk memahami keyakinan yang dianut bangsa Palestina yang tinggal di negara Yahudi. Kedua belah pihak, baik para pemimpin Arab dan bangsa Israel memperlakukan warga Palestina dengan penuh kecurigaan. Makanya mereka mereka mengatakan, kami terzalimi dua kali. Bangsa Israel memandang kami sebagai bangsa Arab. Sementara dunia Arab memandang kami sebagai bangsa Israel.

Kondisi inilah yang diyakini sebagai salah satu sebab banyaknya perpecahan dan munculnya berbagai partai di Arab 48. Biasanya perpecahan melahirkan persaingan dan persaiangan malahirkan friksi. Bagi Qadhafi mereka dianggap satu. Namun apa yang membedakan mereka dari yang lain lebih jelas ketimbang persamaannya.


Sementara itu, akibat dahsyatnya perpecahan ini, satu-satunya cara untuk berkoalisi adalah dengan berpegang teguh pada ke-Israelan. Perdamaian dengan Mesir dan Yordania adalah dengan membuka pintu Arab 48 selebar-lebarnya. Dengan demikian identitas kearaban mereka menjadi melemah, walaupun begitu, mereka tidak siap untuk melepaskan identitas kearabanya tersebut yang tentu menimbulkan kritikan dan tudingan, walau mereka mempunyai alasan untuk itu. Hanya sebagian kecil diantara mereka yang membahas kemungkinan berpisah dari negaranya.

Seruan public untuk bangsa Arab di Israel tidak dimaksudkan untuk dunia Arab. Karena diantara mereka lebih banyak yang membaca koran Yedeot Aharonot ketimbang koran Shinarah. Demikianlah seluruh bangsa Arab.

Mereka tidak akan pernah meninggalkan demokrasi menuju teknologi ataupun bersikap terbuka. Bintang terbaru mereka adalah Mira Awad. Yang menggunakan teknologi tinggi hanyalah kalangan akademisi saja. Mereka bukanlah kalangan aleg yang sedang bersaing untuk memenangkan dukungan kalangan radikal di acara-acara televisi. Mereka juga tidak pernah mencari solusi untuk masalah Arab ini.

Para pemimpin Arab di Israel tidak berangkat ke Libya hanya untuk mendengarkan ide-ide Qadafi tentang Isratain (IsraelPalestina), Satu negara dua bangsa antara sungai Jordan dan Laut Mediterranea. Mereka datang ke Tripoli hanya untuk memantapkan kedudukanya atau memperoleh bantuan dari Liga Arab demi mendapatkan pengakuan bahwa mereka tidak sendirian. Mereka haus hubungan untuk meningkatkan wawasan, kekeluargaan, social maupun keagamaan.

Kalau saja pemerintah Israel melakukan kebijakan lain terhadap warga negara Arab, tanpa kezaliman, diskriminasi, marjinalisasi, kemungkinan mereka akan mendapat jembatan hakiki untuk tujuanya.

Hamas dan Fatah Bersatu Kembali dalam Demonstrasi

Hamas dan Fatah Bersatu Kembali dalam Demonstrasi

Israel membantah bahwa negara itu merencanakan untuk melakukan pengusiran massal

Hidayatullah.com--Gerakan Palestina Hamas dan Fatah yang bersaing, mengambil bagian dalam demonstrasi Rabu (21/4), bersatu kembali untuk pertama kali sejak perpecahan hebat mereka pada 2007.

Ratusan warga Gaza dan juga para wakil semua kelompok Palestina -- termasuk gerakan Islam Hamas dan Fatah yang sekuler-- menghadiri demonstrasi di dekat perlintasan Beit Hanun (Erez) antara Jalur Gaza dan Israel itu.

Kelompok-kelompok itu mengutuk dua aturan militer Israel, yang mereka katakan akan memungkinkan pengusiran masal warga Palestina dari Tepi Barat oleh negara Yahudi itu.

"Bergandengan tangan melawan keputusan Zionis untuk mengusir warga Palestina dari Tepi Barat," terbaca pada salah satu papan tanda yang dibawa oleh demonstran.

Ketika berbicara pada semua kelompok itu, Hisham Abdelrazek, Wakil Presiden Palestina Mahmud Abbas, menyatakan, "semua warga Palestina menolak tindakan Israel yang sewenang-wenang terhadap seluruh rakyat Palestina.

Pada Senin, Abbas berjanji untuk menghadapi perintah militer Israel, yang ia katakan akan ditujukan pada warga Tepi Barat tanpa kartu identitas yang sebenarnya dan dimaksudkan untuk memprovokasi.

Israel membantah bahwa negara itu merencanakan untuk melakukan pengusiran massal, dan mengatakan, aturan baru yang telah diberlakukan pekan lalu itu hanya menyangkut orang yang tinggal di Tepi Barat secara tidak sah dan mengakui bahwa perubahan itu akan memungkinkan kekeliruan perintah deportasi.

Warga Palestina Boikot Produk Permukinan Zionis



Warga Palestina Boikot Produk Permukinan Zionis

Aksi boikot produk permukiman Yahudi, dinilai sebagai cara efektif melawan Israel tanpa kekerasan

Hidayatullah.com--Kepala Badan Otorita Palestina mengeluarkan undang-undang larangan penggunaan produk buatan distrik-distrik permukiman zionis di wilayah Palestina.

Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Palestina, Penasehat Hukum Kepala Badan Otorita Palestina, Hasan Al-Auri dalam keterangannya menjelaskan bahwa tujuan ditetapkannya undang-undang tersebut untuk melindungi produk buatan dalam negeri dan upaya untuk melawan para pemukim zionis.

Al-Auri menambahkan, "Jika seseorang terbukti melakukan transaksi perdagangan dengan para pemukim zionis dan memasukkan barang dagangan mereka ke pasar Palestina, maka ia akan memperoleh sanksi hukuman dan barang yang telah dibeli bakal disita".

Produk Kita

Awal tahun 2010 lalu, Palestina juga melancarkan program memboikot semua jenis komoditas produk permukiman Yahudi di Tepi Barat, Jerusalem Timur, dan Dataran Tinggi Golan. Program boikot tersebut mengusung nama “Produk Kita”.

Palestina menganggap permukiman Yahudi adalah ilegal, karena itu semua produknya juga ilegal.

Menurut data statistik Otoritas Palestina, Senin (18/1), komoditas produk permukiman Yahudi yang membanjiri pasar Palestina diperkirakan mencapai 800 juta dollar AS per tahun dari 2,8 miliar dollar AS, nilai keseluruhan ekspor Israel ke wilayah Palestina per tahun.

Palestina mengonsumsi 20 persen dari ekspor buah-buahan Israel dan 20 persen dari ekspor sejumlah jenis pangan Israel. Palestina juga mengimpor obat- obatan dari Israel senilai 30 juta dollar AS per tahun.

Sejak Juni hingga Agustus 2009 telah dimusnahkan ratusan ton komoditas busuk yang sebagian besar berasal dari wilayah permukiman Yahudi.

Deputi Menteri Urusan Ekonomi Palestina Abdel Hafez Noufel, seperti dikutip situs televisi Aljazeera, mengungkapkan, otoritas Palestina mulai melaksanakan program untuk mengosongkan pasar Palestina dari produk permukiman Yahudi pada tahun 2010.

Menurut Noufel, aksi boikot produk permukiman Yahudi itu merupakan pesan bahwa perjuangan politik dan ekonomi melawan Israel harus seiring dan saling melengkapi.

Kementerian Perekonomian Palestina mengancam akan memberi sanksi kepada siapa pun yang ketahuan mengimpor komoditas produk permukiman Yahudi dan akan langsung memusnahkan produk tersebut.

Namun, lanjut Noufel, Palestina tidak memboikot produk dari dalam wilayah Israel alias bukan dari wilayah permukiman.

Adapun anggota parlemen Palestina, Mustafa Barghouti, mengatakan, aksi boikot produk permukiman Yahudi adalah cara efektif melawan Israel tanpa kekerasan. Aksi boikot itu, lanjut Barghouti, bisa menjadi upaya untuk mengurangi secara bertahap ketergantungan ekonomi Palestina kepada Israel.

Hamas: Mesir Tanggung Jawab Meninggalnya Warga Palestina di Perbatasan




4 pekerja terowongan Palestina tewas karena menghirup gas beracun . Parlemen Mesir berencana panggil Menteri Dalam Negeri

Hidayatullah.com--Korban tewas warga Palestina pasca runtuhnya terowongan selatan kota Rafah bertambah menjadi empat orang. Menurut sumber-sumber medis Palestina, kejadian itu juga melukai sepuluh orang lainnya.

Departemen Dalam Negeri Hamas menuduh aparat keamanan Mesir telah menyemprotkan gas beracun di terowongan perbatasan Rafah-Mesir yang menewaskan empat wrga Palestina serta melukai tujuh orang lainnya, pada Rabu sore kemarin.

Departemen tersebut menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa kejadian tersebut menjadi tanggung jawab Mesir. Dan penyebab tewasnya warga Palestina itu adalah akibat dari semprotan gas beracun oleh aparat keamanan Mesir di terowongan yang berdekatan dengan tempat para korban bekerja.

Kantor Informasi Kepolisian Hamas menambahkan lagi, "empat warga Palestina yang meninggal tersebut disebabkan oleh pengeboman yang dilakukan keamanan Mesir di terowongan perbatasan rafah-Mesir."

Di Kairo, pejabat keamanan Mesir telah mengkonfirmasikan mengenai hal ini. Mereka menegaskan empat warga Palestina yang tewas Rabu malam kemarin itu setelah runtuhnya sebuah terowongan selatan kota Rafah di perbatasan Mesir-Palestina.

Dr Muawiya Hassanein, pihak dari Departemen Kesehatan mengatakan, "meninggalnya empat warga Pelestina serta sepuluh orang lainnya terluka, itu terjadi setelah runtuhnya terowongan di Rafah."

Menurut seorang saksi mata, "Keamanan Mesir meledakkan terowongan tersebut hingga runtuh dan menyebabkan bocornya gas beracun yang akhirnya membunuh empat orang pemuda Pelestina."

Nama keempat warga Palestina yang meninggal itu adalah Muhammad, Usamah Abu Jamus, Khalid Ramli, dan Nidhal Al Jiddi.

Di Mesir sendiri, ada usulan di parlmen untuk memanggil Menetri Dalam Negeri, Habib Al Adili untuk dimintai keterangan mengenai kasus ini. Anggota parlemen dari Al Ikhwan Al Muslimun, Dr Hamdi Hasan juga menyayangkan, hubungan Mesir dengan saudaranya (Palestina) sampai pada kondisi yang menyedihkan seperti ini.

Tercatat pada beberapa bulan terakhir ini sudah puluhan warga Palestina yang meninggal akibat kecalakaan dan runtuhnya terowongan di perbatasan Rafah-Mesir tersebut.

Terowongan tersebut seringkali digunakan untuk penyelundupan, khususnya makanan dan bahan bakar. Sejak terowongan ini berada di bawah kontrol Hamas pada bulan Juni 2007 lalu, Israel memperketat blokade di Jalur Gaza.

Namun pihak berwenang Mesir baru-baru ini telah memutuskan untuk membangun dinding baja bawah tanah di perbatasan Rafah-Mesir tersebut untuk mencegah penyeludupan-penyeludupan lewat terowongan.

Selasa, 27 April 2010

Tawanan Lanjutkan Aksinya di Penjara


Tawanan Lanjutkan Aksinya di Penjara

Gaza – Infopalestina: Komisi nasional perlindungan tawanan menyebutkan, hari ini (27/4) tawanan Palestina di penjara Israel kompak melakukan aksi mogok makan untuk ketiga kalinya selama bulan ini.

Pejabat bidang informasi di komisi perlindungan tawanan, Riyad Al-Asyqar dalam pernyataannya persnya kemarin (26/4) Al-Asyqar mengatakan, tawanan Palestina masih terus melakukan aksi protesnya terhadap kebijakan pengelola penjara Israel, walau mendapatkan tekanan dan intimidasi dari mereka. Israel berupaya menghentikan aksi mogok makan para tawanan Palestina dengan berbagai cara, hingga pemindahan atau penyerbuan ke sejumlah ruangan yang dilakukan aksi oleh sejumlah tawanan.

Ia mengatakan, sejak awal pemerintah Israel berupaya untuk menggagalkan aksi mogok ini. Namun upaya mereka tidak berhasil, kemudian mereka melakukan ancaman lalu meningkat ke hukuman fisik hingga pengasingan sejumlah tawanan yang melakukan aksi mogok. Seperti di penjara Jalbu, sejumlah tawanan dilarang melakukan aktivitas olah raga dan mencopot sejumlah kipas angin dari setiap ruangan tawanan.

Al-Asyqar menjelaskan, pasukan Israel di penjara Over bahkan menyerbu ruangan dan menganiaya beberapa orang diantaranya. Akibatya dua tawanan sesak napas akibat menghirup gas beracun. Sementara itu, di penjara Damona yang khusus untuk tawanan wanita. Pihak penjara melarang para tawanan wanita Palestina keluar ruangan sebagaimana biasanya. Mereka juga dilarang menerima makanan dari kantin atau mengirim surat ke luar. Dan di penjara Ber Seba pengelola penjara memindahkan sejumlah pimpinan tawanan dan hal yang sama dilakukan di penjara Nagev. (asy)

Senin, 19 April 2010

Jihad Jalan Kami (Definisi Jihad, Tujuan, dan Hukumnya)


Jihad Jalan Kami (Definisi Jihad, Tujuan, dan Hukumnya)
Fiqih Ahkam, Fiqih Dakwah

dakwatuna.com – Hidup ini adalah perjuangan dan perjuanganlah yang membuat kita hidup. Jihad fi sabilillah merupakan puncak ajaran Islam. Sehingga umat Islam yang melaksanakannya akan mendapatkan kemuliaan dan kejayaan di dunia dan surga Allah di akhirat.

Sebaliknya mereka yang meninggalkan jihad dan tidak terbersit sedikitpun dalam hatinya untuk berjihad akan hina dan menderita di dunia serta mendapatkan siksa Allah di neraka. Jihad adalah satu-satunya jalan bagi umat Islam untuk meraih kejayaan Islam, merdeka dari penjajahan dan meraih kembali tanah yang hilang.

Ketika umat Islam lalai terhadap kewajiban, maka Allah akan menghinakan mereka. Rasulullah saw. bersabda,” Jika kalian telah berdagang dengan ‘Inah (sistem riba’), mengikuti ekor-ekor sapi (sibuk beternak), rela bercocok tanam dan meninggalkan jihad, pasti Allah akan menimpakan kehinaan atas kalian. Allah tidak akan mencabut kehinaan itu hingga kalian kembali ke ajaran agama kalian.” (HR Ahmad, Abu Dawud dan al-Baihaqi).

Imam Syahid Hasan al-Banna berkata: Sesungguhnya umat yang mengetahui bagaimana cara membuat kematian, dan mengetahui bagaimana cara meraih kematian yang mulia, Allah pasti memberikan kepada mereka kehidupan mulia di dunia dan keni’matan yang kekal di akhirat. Wahn (kelemahan) yang menghinakan kita tidak lain karena penyakit cinta dunia dan takut mati. Maka persiapkanlah jiwa kalian untuk amal yang besar, dan semangatlah menjemput kematian niscaya diberi kehidupan. Ketahuilah bahwa kematian adalah kepastian dan tidak datang kecuali satu kali. Jika engkau menjadikannya di jalan Allah, maka hal itu merupakan keuntungan dunia dan ganjaran akhirat.

Definisi Jihad (Pengertian Jihad)

Jihad secara bahasa berarti mengerahkan dan mencurahkan segala kemampuannya baik berupa perkataan maupun perbuatan. Dan secara istilah syari’ah berarti seorang muslim mengerahkan dan mencurahkan segala kemampuannya untuk memperjuangkan dan meneggakan Islam demi mencapai ridha Allah SWT. Oleh karena itu kata-kata jihad selalu diiringi dengan fi sabilillah untuk menunjukkan bahwa jihad yang dilakukan umat Islam harus sesuai dengan ajaran Islam agar mendapat keridhaan Allah SWT.

Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata, “Yang saya maksud dengan jihad adalah; suatu kewajiban sampai hari kiamat dan apa yang dikandung dari sabda Rasulullah saw.,” Siapa yang mati, sedangkan ia tidak berjuang atau belum berniat berjuang, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”.

Adapun urutan yang paling bawah dari jihad adalah ingkar hati, dan yang paling tinggi perang mengangkat senjata di jalan Allah. Di antara itu ada jihad lisan, pena, tangan dan berkata benar di hadapan penguasa tiran.

Dakwah tidak akan hidup kecuali dengan jihad, seberapa tinggi kedudukan dakwah dan cakupannya yang luas, maka jihad merupakan jalan satu-satunya yang mengiringinya. Firman Allah,” Berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad” (QS Al-Hajj 78).

Dengan demikian anda sebagai aktifis dakwah tahu akan hakikat doktrin ‘ Jihad adalah Jalan Kami’

Tujuan Jihad

Jihad fi sabilillah disyari’atkan Allah SWT bertujuan agar syari’at Allah tegak di muka bumi dan dilaksanakan oleh manusia. Sehingga manusia mendapat rahmat dari ajaran Islam dan terbebas dari fitnah. Jihad fi sabilillah bukanlah tindakan balas dendam dan menzhalimi kaum yang lemah, tetapi sebaliknya untuk melindungi kaum yang lemah dan tertindas di muka bumi. Jihad juga bertujuan tidak semata-mata membunuh orang kafir dan melakukan teror terhadap mereka, karena Islam menghormati hak hidup setiap manusia. Tetapi jihad disyariatkan dalam Islam untuk menghentikan kezhaliman dan fitnah yang mengganggu kehidupan manusia. (QS an-Nisaa’ 74-76).

Macam-Macam Jihad

Jihad fi Sabilillah untuk menegakkan ajaran Islam ada beberapa macam, yaitu:

1. Jihad dengan lisan, yaitu menyampaikan, mengajarkan dan menda’wahkan ajaran Islam kepada manusia serta menjawab tuduhan sesat yang diarahkan pada Islam. Termasuk dalam jihad dengan lisan adalah, tabligh, ta’lim, da’wah, amar ma’ruf nahi mungkar dan aktifitas politik yang bertujuan menegakkan kalimat Allah.
2. Jihad dengan harta, yaitu menginfakkan harta kekayaan di jalan Allah khususnya bagi perjuangan dan peperangan untuk menegakkan kalimat Allah serta menyiapkan keluarga mujahid yang ditinggal berjihad.
3. Jihad dengan jiwa, yaitu memerangi orang kafir yang memerangi Islam dan umat Islam. Jihad ini biasa disebut dengan qital (berperang di jalan Allah). Dan ungkapan jihad yang dominan disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah berarti berperang di jalan Allah.

Keutamaan Jihad dan Mati Syahid

Beberapa ayat Alquran memberikan keutamaan tentang berjihad. Di antaranya, (QS an-Nisaa’ 95-96)(QS as-Shaff 10-13).

Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW ditanya: ”Amal apakah yang paling utama?” Rasul SAW menjawab: ”Beriman kepada Allah”, sahabat berkata:”Lalu apa?” Rasul SAW menjawab: “Jihad fi Sabilillah”, lalu apa?”, Rasul SAW menjawab: Haji mabrur”. (Muttafaqun ‘alaihi)

Dari Anas ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Pagi-pagi atau sore-sore keluar berjihad di jalan Allah lebih baik dari dunia seisinya.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Dari Anas ra bahwa nabi SAW bersabda: ”Tidak ada satupun orang yang sudah masuk surga ingin kembali ke dunia dan segala sesuatu yang ada di dunia kecuali orang yang mati syahid, ia ingin kembali ke dunia, kemudian terbunuh 10 kali karena melihat keutamaan syuhada.” (Muttafaqun ‘alaihi)

”Bagi orang yang mati syahid disisi Allah mendapat tujuh kebaikan: 1. Diampuni dosanya dari mulai tetesan darah pertama. 2. Mengetahui tempatnya di surga. 3. Dihiasi dengan perhiasan keimanan. 4. Dinikahkan dengan 72 istri dari bidadari. 5. Dijauhkan dari siksa kubur dan dibebaskan dari ketakutan di hari Kiamat. 6. Diletakkan pada kepalanya mahkota kewibawaan dari Yakut yang lebih baik dari dunia seisinya. 7. Berhak memberi syafaat 70 kerabatnya.” (HR at-Tirmidzi)

Hukum Jihad Fi Sabilillah

Hukum Jihad fi sabilillah secara umum adalah Fardhu Kifayah, jika sebagian umat telah melaksanakannya dengan baik dan sempurna maka sebagian yang lain terbebas dari kewajiban tersebut. Allah SWT berfirman:

“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (QS at-Taubah 122).

Jihad berubah menjadi Fardhu ‘Ain jika:

1. Muslim yang telah mukallaf sudah memasuki medan perang, maka baginya fardhu ‘ain berjihad dan tidak boleh lari.

”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.” (QS al-Anfal 15-16).

2. Musuh sudah datang ke wilayahnya, maka jihad menjadi fardhu ‘ain bagi seluruh penduduk di daerah atau wilayah tersebut .

”Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS at-Taubah 123)

3. Jika pemimpin memerintahkan muslim yang mukallaf untuk berperang, maka baginya merupakan fardhu ‘ain untuk berperang. Rasulullah SAW bersabda:

”Tidak ada hijrah setelah futuh Mekkah, tetapi yang ada adalah jihad dan niat. Dan jika kamu diperintahkan untuk keluar berjihad maka keluarlah (berjihad).” (HR Bukhari)

Kata-Kata Jihad

Khubaib bin Adi ra. berkata ketika disiksa oleh musuhnya, “Aku tidak peduli, asalkan aku terbunuh dalam keadaan Islam. Dimana saja aku dibunuh, aku akan kembali kepada Allah. Kuserahkan kepada Allah kapan saja Ia berkehendak. Setiap potongan tubuhku akan diberkatinya”.

Al-Khansa ra. berpesan kepada 4 anaknya mengantarkan mereka untuk jihad, “Wahai anak-anakku ! Kalian tidak pernah berkhianat pada ayah kalian. Demi Allah, kalian berasal dari satu keturunan. Kalianlah orang yang ada dalam hatiku. Jika kalian menuju ke medan perang, jadilah kalian pahlawan. Berperanglah ! Jangan kembali. Aku membesarkan kalian untuk hari ini”.

Abdullah bin Mubarak berkata pada saudaranya Fudail bin Iyadh yang sedang asyik ibadah di tahan suci,” Wahai ahli ibadah di dua tahan Haram, jika engkau melihat kami, niscaya engkau akan tahu bahwa engkau hanya bermain-main dalam ibadah. Barangsiapa membasahi pipinya dengan air mata. Maka, leher kami basah dengan darah”.

Demikianlah jihad adalah satu-satunya jalan menuju kemuliaan di dunia dan di akhirat. Ampunan Allah, surga Adn, Pertolongan dan Kemenangan. Wallahu a’lam bishawaab

Muslims in Swiss Army get special treatment, special privileges


Muslims in Swiss Army get special treatment, special privileges

And so the hard-won principle of equality of treatment for all starts to give way, and Muslims begin to be established as a privileged class in society, as Sharia dictates. "Muslim army recruits get special conditions," from Swiss Info, April 19 (thanks to C. Cantoni):

The Swiss army has drawn up guidelines outlining special conditions for meals and prayers for its rising number of Muslim recruits.

The move is in line with the army's tradition of catering to other faiths, spokesman Martin Bühler said, following an article in the NZZ am Sonntag newspaper. Special provisions already exist for Jewish soldiers.

Muslims going into the summer recruit school - part of obligatory military service for young men - can now signal that they do not want to eat pork. They will instead be offered an alternative. Halal products can in some cases be brought in.

However, the five daily prayers will not be possible, but recruits will be able to pray once the day's army duties are over.

I expect that that will prove unacceptable.

The guidelines have been drawn up with the input of Muslims, according to the NZZ am Sonntag.

The number of recruits of Islamic faith has been on the rise in the past few years. In some infantry recruit schools, one in ten new soldiers is a Muslim, the paper said....

Personal JIHAD

JIHAD
DRAFT

Arti / Makna :

* Dalam bahasa berarti "Berusaha keras" atau "Berjuang"
* Dalam konteks Islam bermakna "Berjuang menegakkan syariat Islamiah"



Bentuk Jihad :

Ber-Jihad tidak selalu harus identik dengan ber-perang secara lahiryah / fisik , sebab Jihad , antara lain , dapat berbentuk :

* Perjuangan dalam diri sendiri untuk menegakkan syariat Islamiah
* Perjuangan terhadap orang lain , baik lisan , tulisan atau tindakan
* Jihad dalam bentuk pertempuran : QITAL (Contoh: At-Taubah - Ayat 111 ,

disebut sebagai "qital" dengan arah : "fisabilillah" - Perang dijalan Allah , tidak disebut "jihad" dengan arah "fisabilillah")
Islam membenci peperangan , tetapi mewajibkan berperang , jika dan hanya jika , muslim diserang (karena agama) terlebih dahulu dan diusir dari negeri-nya ( sampai suatu batas mutlak yang ditentukan . Terlalu luas untuk dijabarkan disini ).

Surat An Nisaa’ - 4:84
Maka berperanglah ( qatil ) kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri . Kobarkanlah semangat para mu’min (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya)

Al Mumtahanah 60:9
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu , dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.



Saat ber-Jihad :

Jihad harus dilakukan setiap saat , dalam kesadaran 24 jam sehari , sepanjang tahun , seumur hidup . Kerena didalamnya (antara lain) termasuk

* Perjuangan untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh allah SWT
* Berjuang untuk mau menjalankan perintahnya-perintahnya Seperti melawan rasa kantuk dan dingin yang menghalangi Shalat Subuh , atau bersabar untuk mengendalikan amarah, dsb .

My Old Notes

Sering kita mendengar kata JIHAD , dan diartikan sebagai "Perang Suci" . Hal ini tidak dapat disalahkan , namun makna kata "Perang" disini sering di-baur-kan dengan pengertian perang dalam arti fisik . Ini yang harus diluruskan .

Jihad dalam bahasa Arab bermakna "berjuang" atau "berusaha keras" , dan ini dapat diberlakukan bagi siapa saja , baik muslim maupun bukan muslim .

Contoh :
Surat Al Ankabuut - Ayat 8
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu (jahadaka) untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Disini dilakukan oleh orang tua yang memaksakan ( berusaha keras ) agar anak-nya yang muslim kembali kepada ke-kafir-an .

Dalam banyak terjemahan , jihad diartikan sebagai Perang Suci , sementara dalam Islam sendiri dilarang untuk memulai suatu peperangan , kecuali bila sudah tidak dapat dielakkan , atau memang bisa dipertanggung jawabkan secara agama (eg: untuk membela diri , atau karena diserang terlebih dahulu ).

"Perang Suci" bila diterjemahkan dalam bahasa Arab adalah : "harbun muqaddasatu" (atau "al-harbu al-muqaddasatu") . Tidak ada dalam Al-Qur'an atau kumpulan Hadits (asli) yang meng-arti-kan kata "jihad" sebagai "Perang Suci" , melainkan "perjuangan" atau "berusaha keras" .

Amat disayangkan bahwa banyak penulis Islam yang terpengaruh atas propaganda penterjemah barat yang mengartikan jihad sebagai "Perang Suci". Bisa saja dalam literatur barat mereka salah mengartikan jihad sebagai suatu bentuk semacam "Perang Salib" dalam sejarah Nasrani .
Personal

Sekali lagi , Tidak !. Jihad bukan ber-konotasi "Perang" . Sebab perang dalam bahasa Arab adalah : "HARB" atau "QITAL" , dan ini disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits sebagai kata "perang dalam arti fisik" .

Bagi muslim , jihad berarti "perjuangan" atau "beruasaha dengan keras" . Yang kemudian ber-transformasi sebagai kata yang mempunyai makna atau arti khusus , "membela agama" . Hal ini tentunya karena kata jihad yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits , seperti contoh dalam beberapa ayat sebagai berikut :

Contoh 1 :
Surat At Taubah - Ayat 24 :
Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari ber-jihad di jalan-Nya , maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Jelas disini bahwa "jihad" merupakan kata-kerja "berjuang" . Yang mana tentunya harus ditunjukkan arah atau sifat "perjuangan"-nya , yaitu : "di-jalan-Nya" , jalan kebenaran membela ajaran Allah" . Sebab bisa saja "ber-jihad" membela negara . Seandainya "jihad" berarti "Perang Suci" , maka kiranya cukup disebutkan "ber-Jihad" , tanpa "di jalan-Nya" ( Silahkan buka Al-Qur'an dalam tulisan / bahasa Arab-nya ) .

Contoh 2 :
Surat Al Furqaan - Ayat 52 :
Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah (jahidhum) terhadap mereka dengan Al Qur'an dengan jihad (jihada) yang besar.

Daklam ayat ini adalah mengenai ber-jihad (berjuang) internally (dalam diri sendiri) , yaitu dengan kebenaran yang dibekali kepada kita dalam Al-Qur'an , agar tidak sampai terpengaruh atau mengikuti jalan-jalan orang kafir . Dan berhindarlah dengan perjuangan yang besar . Kita harus berjuang agar tidak terpengaruh orang pemikiran kafir , yakinkanlah diri kita akan kebenaran yang ada dalam Al-Qur'an . Yakinkanlah dengan perjuangan akbar . Biarkan mereka jalan pada jalan-nya sendiri , dan kita pada jalan Al-Qur'an , seperti yang tercantum dalam ayat berikutnya :
Surat Al Furqaan - Ayat 53 :
Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.

Dari kedua ayat ini , jelas bahwa Jihad tidak harus berarti dengan menyerang orang lain . Sebab Allah yang menjadikan mereka demikian , agar dapat memberi pengajaran kepada kita . Oleh sebab itu justru SALAH jika kita menyerang mereka terlebih dahulu , sebab itu berarti kita "membobol dinding" yang telah dijadikan Allah sebagai pembatas , agar kita tidak ter-cemar . Bila kita membobol dinding , maka akibatnya justru air kita yang "tawar dan segar" akan tercemar menjadi "asin dan pahit" .


25:52
Therefore listen not to the Unbelievers but strive against them with the utmost strenuousness with the (Qur'an).

25:53
It is He Who has let free the two bodies of flowing water: One palatable and sweet and the other salt and bitter; yet has He made a barrier between them a partition that is forbidden to be passed.



KESIMPULAN :

Pada dasar kata arti jihad adalah "berjuang" atau "ber-usaha dengan keras" , namun tidak harus berarti "perang dalam makna "fisik" . Kalau sekarang jihad telah sering diartikan sebagai "perjuangan untuk agama" , memang bisa saja dibenarkan , walau itu tidak harus berarti perjuangan fisik . Bila meng-arti-kan jihad hanya sebagai peperangan fisik , dan extern , untuk membela agama bisa sangat ber-bahaya , sebab akan mudah di-manfaat-kan , dan rentan terhadap fitnah . Berjihad dengan perang fisik jelas dinyatakan sebagai QITAL .

Kalau mau meng-artikan Jihad sebagai "perjuangan membela agama" , maka lebih tepat bila dikatakan bahwa ber-Jihad adalah : "perjuangan menegakkan syariat Islam" . Sehingga berjihad harus -lah dilakukan setiap saat , 24 jam sehari , sepanjang tahun , seumur hidup .

* Jihad bisa ber-arti ber-juang "Menyampaikan atau menjelaskan kepada orang lain kebenaran Ilahi , walaupun bisa digebukin orang banyak" .
* Atau bisa ber-jihad dalam diri kita sendiri untuk "tidak mencuri atau men-jarah walau kita sedang lapar" .
* Atau -pun bisa ber-jihad dengan "Tidak ber-riya dalam keadaan banyak rakyat sedang sulit sembako" ,
* Bisa saja ber-jihad adalah : "Memaksakan diri untuk bangun pagi dan shalat Subuh , walau masih mengantuk dan dingin"
* dlsb .

BThemes

Sponsor

Heroes Myspace Comments

Chat Coy...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More